Doctrine-UK dan PPI London Gelar Sharing Kepemimpinan Ignasius Jonan
Acara dibuka Duta Besar KBRI London Desra Percaya dan dihadiri Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI London, Atase Pertahanan, Ketua dan para pengurus Doctrine UK, serta para mahasiswa jenjang sarjana hingga doktoral. Diskusi dipandu oleh Ibnu Nadzir, mahasiswa doktoral bidang Antropologi dari University College London.
Dalam pemaparannya, Jonan mengatakan bahwa kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam menjalankan sebuah organisasi. “Baik itu perusahaan swasta, BUMN, maupun instansi pemerintahan membutuhkan kepemimpinan yang efektif,” ujarnya.
Pria yang pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan dan Menteri ESDM tersebut menyarankan agar mahasiswa mengasah keterampilan menjadi seorang pemimpin. Ia mengingatkan agar setelah lulus, mahasiswa jangan mengejar ego pribadi, namun harus berupaya memberikan kontribusi untuk negara
“Jadilah pemimpin, jangan pemimpi. Jangan sekadar memikirkan kepentingan sendiri, namun bantulah mencari solusi permasalahan untuk masyarakat luas,” ucap Jonan yang berhasil melakukan transformasi kereta api di Indonesia.
Jonan juga mengingatkan, banyak mahasiswa yang mengatongi gelar sarjana, master, bahkan doktor namun tidak memberikan kontribusi apapun bagi negara. Mereka hanya sekadar memiliki ide, namun tidak berusaha keras untuk mewujudkannya. “ide dan strategi itu penting, tapi berani mengeksekusi ide, itu yang utama,” sarannya.
Sedangkan Duta Besar KBRI London Desra Percaya mengatakan diskusi kepemimpinan ini memiliki momentum yang sangat tepat, diselenggarakan jelang perayaan kemerdekaan RI. Ia berpesan agar mahasiswa Indonesia di Inggris memberikan dampak nyata bagi bangsa.
Gatot Subroto, Ketua Doctrine-UK mengatakan saat ini jumlah anggota Doctrine UK mencapai 220 orang. Organisasi independen ini didirikan untuk membantu para mahasiswa doktoral agar dapat saling terhubung, berkolaborasi dan berkontribusi untuk Indonesia.
…
(Penulis / Yohan Rubiyantoro)