Catatan Perjalanan Doctrine UK 2023–2024
Telah genap dua tahun sejak Doctrine UK resmi berdiri pada 5 Januari 2022 dan hadir sebagai komunitas epistemik bagi ratusan mahasiswa doktoral Indonesia di Inggris Raya. Telah banyak juga prakarsa, upaya, serta capaian yang dihasilkan oleh seluruh keluarga Doctrine UK dalam berbagai kesempatan. Doctrine UK dalam kesehariannya terus bergerak dan berbenah untuk senantiasa menjadi komunitas yang tidak hanya bermanfaat bagi para anggotanya, tetapi juga khalayak luas.
Perjalanan Doctrine UK pada tahun pertamanya bukan hal yang mudah tetapi terisi dengan torehan prestasi yang melampaui ekspektasi para pendirinya. Perjalanan ini dengan sangat apik dituliskan dalam Laporan Akuntabilitas Doctrine UK 2022—2023 bertajuk “Melayani Komunitas Epistemik untuk Berkontribusi” yang dapat diakses secara bebas di laman https://www.doctrineuk.org/publications/. Laporan ini menjadi bekal yang sangat penting, terutama bagi para pengurus atau Eksekutif Doctrine UK 2023—2024.
Setahun sudah perjalanan Eksekutif Doctrine UK 2023–2024 sejak penetapan Ketua Umum Doctrine UK 2023—2024, Rezza F. Prisandy (University of Manchester), hingga beralih kepada Ketua Umum Doctrine UK 2024—2025, Ike D. Rochmawati
(University of Glasgow). Berbagai penyesuaian dan inisiatif dihadirkan dalam setahun terakhir, di samping tentunya menjaga keberlangsungan program-program Doctrine UK yang telah ada sebelumnya. Laporan ini merekam sebagian besar jejak-jejak para Eksekutif, Klaster-Klaster Keilmuan, dan individu-individu yang menjadi bagian keluarga besar Doctrine UK pada periode Oktober 2023—September 2024.
Laporan bisa diunduh di sini.
Melayani Komunitas Epistemik untuk Berkontribusi : Laporan Akuntabilitas Doctrine UK 2022 – 2023
Orang bijak mengatakan: “If you want to go fast, go alone, if you want to go far, go together.”Tidak hanya sekadar sebagai laporan akuntabilitas, buku ini merupakan catatan sejarah perjalanan hampir dua tahun terbentuknya Doctrine UK. Suatu perjalanan bersama-sama yang luar biasa menyenangkan, membahagiakan, dengan hasil dan manfaat yang melebihi ekspektasi anggotanya. Melihat dan membaca halaman demi halaman buku ini akan membuktikan bahwa nilai-nilai connect-collaborate-contribute benar-benar telah menjadi belief system para anggotanya.
Doctrine UK telah berperan sebagai inkubator yang strategis buat para anak-anak bangsa yang sedang menempuh pendidikan doktoral di Inggris Raya. Oleh karenanya, eksistensi Doctrine UK beserta dengan seluruh program dan aktivitasnya merupakan buah pemikiran dan upaya pengurus untuk menerapkan ide-ide akademik ke dalam praktik nyata. Filosofi pendirian dan keanggotaan yang homogen serta eksklusif hanya untuk mahasiswa doktoral telah menghasilkan kreasi struktur organisasi hive holacracy, struktur organisasi piramida terbalik. Praktik ini adalah anti-tesis dari beragam opsi model pengaturan organisasi birokrasi atau post-bureaucracy. Bahwa organisasi berisikan manusia dengan pola pikir kritis, merdeka, dan cemerlang bisa melaju secara demokratis, organik, self-organizing, dan semi-otonom.
Tata kelola organisasi juga dilakukan secara rapi dan teliti untuk menciptakan good governance. Mulai dari tata kelola sistem keanggotaan, manajemen informasi dan komunikasi, manajemen keuangan, sampai pada pemilihan umum generasi penerus. Kita pun menyaksikan tata kelola orang-orang pintar ke dalam klaster-klaster keilmuan dalam mana mereka bisa berdiskusi dan berdebat dengan bahasa dan adat kaum-nya. Suatu pendekatan pengelolaan pengetahuan yang bisa kita transfer ke level lebih besar, misalnya knowledge management tingkat nasional. Dukungan teknologi informasi pun membuat semarak kehidupan komunitas Doctrine UK terkodifikasi dengan rapi dan terjaga warisannya. Terlihat Organisasi pun tak hanya fokus dengan diri sendiri, namun aktif partisipatif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan melalui keterlibatan dengan publik.
Semoga kisah perjalanan Doctrine UK ini bisa menjadi karya historis, album kenangan capaian para pembuat sejarah, the contributors. Pun kisah ini bisa menginspirasi para pejuang mahasiswa doktoral Indonesia di belahan dunia manapun untuk tetap connect-collaborate-contribute dan menjadi agen-agen pembawa perubahan baik untuk negeri kita tercinta, Indonesia.
Laporan bisa diunduh di sini.
Indonesia Carbon Market Development Report
A Guide for Indonesian Companies and Policymakers to Seize Carbon Trading OpportunitiesCarbon trading is the product of the Kyoto Protocol that has emerged as one of the critical policy initiatives and contributes significantly to mitigating climate change through reducing greenhouse gas emissions committed in the Paris Agreement in the form of Nationally Determined Contribution (NDC). Carbon trading works by setting a limit, or “cap,” on the total CO2 emissions permitted from all sources. As a country with significant carbon absorber potential, Indonesia has the opportunity to take advantage of carbon trading from an economic and business standpoint following the significant acceleration of the global carbon market.
Hence, Doctrine UK and Equatorise are collaborating to publish a report exploring the Indonesia carbon market potential and how Indonesian companies / private sectors can take advantage of carbon market opportunities, both the global and the domestic market, which have begun to be developed. This Report aims to:
- Provide a basic understanding to stakeholders about the carbon trading mechanism and how it relates to the NDC target using a carbon pricing strategy.
- Provide an overview of the existing global carbon market opportunities that Indonesian companies can take advantage of.
- Analyse the Indonesian carbon market’s updates, opportunities, and regulatory framework development.
- Deliver several recommendations for companies to take advantage of the carbon market potential and for policymakers to support the acceleration of the Indonesian carbon market development.
The brief description of the report is attached here, and for the full report can be downloaded here.
Indonesia's Enterprise Going Global
Working PaperIndonesia, the largest economy in Southeast Asia, aims to achieve high-income status by 2045. This ambition is supported by consistent economic growth, averaging over 5% annually, and a strategic push to penetrate global markets to sustain this growth and diversify the economy. Indonesia’s current economic growth, largely dependent on natural resources and driven by domestic consumption, is not sustainable for achieving developed country status. To enlarge its economic pie, Indonesia must penetrate global markets, transitioning from a consumer to a producer of goods and services for the world. Achieving this goal requires strategic planning and concerted efforts from all stakeholders, particularly in the economic and business sectors.
Despite these advantages, the internationalization of Indonesian products and services remains stagnant. To address these issues, this research aims to explore the challenges and opportunities in the international market. By understanding the factors that hinder or facilitate international expansion, this study seeks to provide strategic insights for improving the global competitiveness of Indonesian products.
This report is based on research conducted by Doctrine UK and Equatorise aimed at understanding the challenges faced by Indonesian enterprises and exploring the potential competitive value of Indonesian products in global markets. The research incorporates insights from interviews with the Ministry of State-Owned Enterprises, C-Level and management level executives of state-owned enterprises, and directors and managers of private sectors, alongside applying Porter’s Five Forces Framework and the National Competitiveness Framework together provides a comprehensive view of the competitive environment and key factors determining Indonesia’s global competitiveness. These attempts helped build a final framework that Indonesian companies can utilize to go global and will help Indonesian enterprises to devise more efficient internationalization strategies tailored to current market dynamics.
The later chapter of this report will be related to the literature review, research methodology, main result and highlight result from each stage of data collection. In conclusion, the internationalization of Indonesian enterprises is crucial for sustaining economic growth and achieving high-income status by 2045. By leveraging government support, embracing innovation, and adopting robust competitive strategies, Indonesian companies can successfully penetrate global markets and enhance their global competitiveness. Insights from recent academic research and industry interviews underscore the potential for Indonesian enterprises to thrive on the global stage.
The full report can be downloaded here.
Call For Articles
We are looking for contributors to write articles on Doctrine UK’s website. For this programme, the contributors must be the members of Doctrine UK. For your guidance, please have a look at article submission guidelines as attached.
If you have fresh ideas translated into a short text (500-800 words) either in Bahasa Indonesia or English, please let us know. Send your ideas or writing to: km@doctrineuk.org.
We are looking forward to your contribution.
.