PRESS RELEASE
Doctrine UK baru saja menggelar pergantian kepengurusan. Sebagai sebuah komunitas berbasis epistemik, Doctrine UK menjadikan proses suksesi kepemimpinan seperti sebuah laboratorium epistemik sebagai arena belajar berdemokrasi berbasis nilai. Tiga poin pembelajaran yang dapat menjadi bahan diskursus lebih lanjut. Terutama, misalnya, diskursus mengenai nilai-nilai demokrasi dan kepemimpinan yang dapat di’experiment’kan dalam Laboratorium Demokrasi ala Doctrine UK ini.
Pembelajaran pertama adalah bagaimana mewujudkan makna Sila Keempat Pancasila yang berbunyi: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan’. Alih-alih menerapkan sistem pemilihan langsung one member one vote, sistem pemilihan ini menghendaki adanya ruang musyawarah sekaligus adanya pelibatan seluruh anggota secara aktif dan bermakna. Alhasil, partisipasi anggota diwujudkan dalam proses pemungutan suara calon ketua oleh seluruh anggota. Calon ketua terpilih dengan lima suara terbanyak, sebagai representasi anggota, melakukan musyawarah untuk merumuskan kepemimpinan komunitas ke depan.
Pembelajaran kedua adalah soal kriteria pemimpin. Sistem ini menghendaki lahirnya pemimpin berdasarkan rekam jejak dalam melayani komunitas atau kontribusi. Yang dapat dipilih adalah mereka yang telah atau sedang melayani komunitas sebagai pengurus eksekutif, pengurus klaster keilmuan, dan pemimpin tim ad hoc. Masa kampanye para calon ketua adalah ketika mereka melayani dan berinteraksi dengan para anggota. Tingkat keterpilihan bukan hanya berbasis popularitas, namun juga berbasis kontribusi dan kehadiran bagi komunitas.
Pembelajaran ketiga adalah soal memaknai suksesi kepemimpinan bukan hanya sebagai sebuah kompetisi dengan win-lose outcome. Namun, proses suksesi ini menjadi wahana berkompetisi sekaligus bekerja sama atau coopetition untuk memajukan komunitas. Oleh karena itu, sistem ini mengharapkan para calon ketua dapat bermusyawarah dan merumuskan pola kepemimpinan komunitas, termasuk memilih ketua.
Semoga Doctrine UK dapat terus menjadi organisasi pembelajar dan menjadi inspirasi bagi perbaikan sistem demokrasi dan kepemimpinan yang lebih luas.
Penulis: Hilman T Sukma (Ketua Penyelenggara Pemilihan Ketua Doctrine UK 2024)