Air Tanah dan Bencana Pembangunan
- 14 December 2022 13:00 GMT
Kemudahan dalam mengakses menjadikan air tanah sebagai sumber daya yang paling banyak diekstraksi. Sampai saat ini, sekitar 70% kebutuhan air untuk pertanian juga bersumber dari air tanah, dan air tanah juga masih menjadi primadona untuk kebutuhan air bersih perkotaan dan berbagai sektor lain. Air tanah sering menjadi aspek yang paling terabaikan dalam proses pembangunan. Alih fungsi lahan, terutama area perbukitan dapat mengurangi imbuhan air tanah dan mengurangi debit mata air, termasuk penambangan batugamping di perbukitan karst . Pembangunan gedung-gedung tinggi perkotaan yang dibarengi dengan proses pengeringan air tanah akan menyebabkan turunnya air tanah. Land subsidence dan intrusi air asin juga semakin nyata akibat semakin maraknya pembangunan wilayah pesisir. Tagline Hari Air tahun ini, “Groundwater: making the invisible visible,” terasa semakin relevan. Data dan penelitian terkait air tanah sudah saatnya diperlakukan sama dengan sumber alam lain agar semakin terlihat dan mudah dikelola, bukan hanya sekedar dampak lingkungan yang terus muncul.
Mengundang Bapak Ibu semua untuk hadir dalam kegiatan diskusi bulanan Kluster Geo & Built Environment Studies. Tanggal: Rabu 14 Desember 2022
Pukul: 13pm (London Time) Pemantik: Idham Effendi, The University of Sheffield
Topik: Air Tanah dan Bencana Pembangunan Link Zoom akan diberikan di Internal Whatsapp Group DoctrineUK
Sampai jumpa kawan-kawan terbaik Doctrine!
Related
Klaster Climate Change: Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS)August 7, 2023Similar postProduktif publikasi di tengah rentetan tuntutan administrasi, apakah mungkin?August 6, 2023Similar postMempertanyakan Otoritas Angka Dalam KebijakanDecember 26, 2023Similar post