Penguatan Pengembangan dan Pengelolaan Data Biobank di Indonesia
Saat ini Indonesia meningkatkan kapasitas riset biomedis dan kesehatan melalui pendekatan pengembangan biobank. Untuk memaksimalkan potensi biobank, pemerintah mengimplementasikan kerangka kerja pengelolaan data yangmenjamin standardisasi data, keamanan, privasi, dan transparansi. Rekomendasi ini diajukan untuk menyiapkan, melindungi, dan menggunakan data biobank populasi Indonesia secara bertanggung jawab.
Policy Brief
Published •
By Ike Dhiah Rochmawati, Hindun Wilda Risni, Dhyan Kusuma Ayuningtyas, Anindyajati, Ilil Maidatuz Zulfa, Benediktus Yohan Arman
DOI: 10.63351/doctrineuk.papers.2025-06-28a
Langkah Strategis Mengelola 'Dua Mata Pisau': Pendelegasian Wewenang Klinis Untuk Peningkatan Akses Layanan Kesehatan di Indonesia
Hingga saat ini, Indonesia masih bergulat dengan tantangan klasik dalam sistem pelayanan kesehatan, yaitu jumlah tenaga kesehatan yang belum mencukupi dan distribusinya yang timpang. Potret ketimpangan tersebut makin nyata ketika membandingkan distribusi tenaga kesehatan di wilayah urban dan rural. Di daerah rural, rasio dokter umum hanya 0,27 per 1.000 penduduk, jauh lebih rendah dibandingkan di daerah urban (1,10). Ketimpangan serupa juga terjadi pada distribusi tenaga kesehatan lainnya. Kondisi ini menciptakan akses pelayanan yang tidak merata dan adanya daerah minim pelayanan kesehatan. Dalam upaya mengatasi masalah tersebut, banyak negara menerapkan strategi berupa perluasan dan pendelegasian wewenang klinis, termasuk di Indonesia.
Policy Brief
Published •
By Kartika Citra Dewi Permata Sari, Fakhri Rahman, Akhyar Dyni Zakyah, Muhammad Ikhsan, Harizza Pertiwi, Benediktus Yohan Arman
DOI: 10.63351/doctrineuk.papers.2025-06-28b
Label Depan Kemasan "Nutri-Score" sebagai Solusi Pemahaman Gizi pada Masyarakat Literasi Rendah
Indonesia saat ini tengah menghadapi peningkatan berbagai masalah kesehatan, terutama diakibatkan penyakit tidak menular, seperti diabetes, stroke, penyakit jantung koroner, kanker, dan obesitas. Salah satu penyebab utama dari tren ini adalah pola makan yang buruk, yang tidak lepas dari rendahnya tingkat pemahaman masyarakat terhadap gizi. Lebih dari sepertiga penduduk Indonesia tidak lulus sekolah menengah atas, bahkan sebagian tidak pernah mengenyam pendidikan formal. Dalam kondisi ini, informasi nilai gizi yang tertera di label kemasan makanan dinilai terlalu rumit untuk dipahami oleh masyarakat dengan literasi rendah. Untuk meningkatkan kesadaran terhadap konsumsi gizi seimbang, diperlukan terobosan dalam sistem pelabelan kemasan makanan. Label gizi model Nutri-score bukanlah konsep baru dalam dunia pangan. Sistem ini telah diterapkan di berbagai negara dengan hasil yang menjanjikan. Diharapkan, dengan penerapan label Nutri-score di bagian depan makanan kemasan, angka kejadian penyakit tidak menular dapat ditekan, khususnya di kalangan masyarakat dengan literasi rendah.
Policy Brief
Published •
By Muhammad Iqbal, Benediktus Yohan Arman, Dewi Rizky Purnama
DOI: 10.63351/doctrineuk.papers.2025-06-28c
PISA dan Pendidikan Indonesia: Mengapa Kita Selalu Tertinggal dan Alternatif Strategi Untuk Mengejarnya
Hasil tes PISA (Programme for International Student Assessment) merupakan salah satu indikator yang secara global dijadikan rujukan oleh banyak negara dalam menilai kualitas pendidikan mereka. Tes PISA mengevaluasi capaian pembelajaran siswa usia 15 tahun di bidang matematika, membaca, dan sains. Kontinuitas penyelenggaraan PISA sejak tahun 2000 menyebabkan banyak negara yang ikut berpartisipasi dalam rangka mengevaluasi capaian pendidikan mereka, terutama dalam hal perbandingan progres antarwaktu dan antarnegara. Indonesia telah berpartisipasi dalam tes PISA selama lebih dari 20 tahun. Hanya saja, skor siswa Indonesia dalam ranking PISA sejak tahun 2006 sampai 2022 selalu masih di bawah rata-rata negara Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang mayoritas negaranya mengikuti tes PISA.
Policy Brief
Published •
By Hapipi, Nurfitriah, Ahmad Ardillah Rahman, Kalihputro Fachriansyah, Santi Laila Tartila, Aprillyana Dwi Utami, Rakhmat Ari Wibowo, Benih Hartanti, Yasser Awaluddin
DOI: 10.63351/doctrineuk.papers.2025-02-01
Indonesia aims to reach high-income status by 2045, requiring a shift from resource-driven, consumption-led growth toward deeper international market participation. This report examines the challenges and opportunities Indonesian enterprises face in going global, drawing on interviews with government and industry leaders and applying competitiveness frameworks to assess current conditions. The findings offer strategic insights and a practical framework to help Indonesian companies strengthen their global competitiveness and support the country’s long-term economic goals.
Working Paper
Published •
By Rezza Prisandy
DOI: 10.63351/doctrineuk.papers.2024-06-22
Indonesia aims to reach high-income status by 2045, requiring a shift from resource-driven, consumption-led growth toward deeper international market participation. This report examines the challenges and opportunities Indonesian enterprises face in going global, drawing on interviews with government and industry leaders and applying competitiveness frameworks to assess current conditions. The findings offer strategic insights and a practical framework to help Indonesian companies strengthen their global competitiveness and support the country’s long-term economic goals.
Report
Published •
By Rezza Prisandy, Dwica Wulandari, Abdul Kodir
DOI: 10.63351/doctrineuk.papers.2023-10-09