Anindya Bakrie Paparkan Prospek Kendaraan Listrik Indonesia
Kepada Mahasiswa di London
LONDON. Indonesia berpeluang menjadi pemain besar dalam bisnis kendaraan listrik di tingkat global. Selain memiliki peran sentral dalam rantai pasok secara global, Indonesia memiliki potensi nikel sangat besar, yang merupakan bahan baku baterai kendaraan listrik.
Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Anindya Bakrie dalam diskusinya bersama mahasiswa Indonesia di London School of Economics (LSE). “Indonesia bisa menjadi pusat manufaktur produksi baterai kendaraan listrik, dan memimpin revolusi industri hijau, di antara dominasi Amerika, Uni Eropa dan China,” ujarnya dalam keterangan pers tertulis Doctrine-UK, Selasa, (21/3).
Anindya mengatakan ada tiga syarat suatu negara bisa menjadi pemimpin dalam revolusi industri hijau ini. Pertama, perlu punya sumber daya mineral yang menjadi komponen teknologi energi bersih, seperti tembaga dan nikel.
Kedua, perlu punya sumber energi terbarukan yang berlimpah, seperti angin dan panas bumi. Ketiga, punya biodiversitas yang beragam.
“Indonesia punya ketiga hal itu. Yang diperlukan adalah bagaimana menghubungkan ketiganya,” kata Anindya yang merupakan CEO Bakrie and Brothers.
Ia menuturkan penggunaan kendaraan listrik mampu menghemat beban konsumsi dan subsidi BBM.
“Hanya dengan menggunakan 30 bus listrik saja, dalam satu tahun kita mampu menghemat 1,2 juta liter bensin dan menekan emisi karbon sebanyak 2,98 ton,” lanjut Anindya mencontohkan.
Gatot Subroto, Ketua Doctrine UK menilai peran swasta amat penting dalam pengembangan program kendaraan listrik. Ia juga menyoroti pentingnya menjadikan industri hijau dan transisi energi sebagai prioritas nasional. “Komitmen Indonesia untuk mencapai Net Zero Karbon tahun 2060 bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga butuh peran swasta dan kesadaran masyarakat,” ujar Gatot.
Sedangkan Presiden LSE Indonesia Society Moses Siregar, berharap dengan kian banyaknya perusahaan lokal berbasis industri hijau, maka semakin banyak ruang bagi talenta muda untuk bekerja dan berkontribusi di Indonesia. “Program kendaraan listrik dan revolusi energi hijau ini membuka peluang kerja yang sangat luas bagi profesional muda lulusan kampus-kampus di Inggris,” ucap Moses.
Tentang Kami
Doctrine- UK atau Doctoral Epistemic of Indonesian in the United Kingdom (Doctrine-UK) adalah sebuah sebuah organisasi independen, yang mempersatukan seluruh mahasiswa doktoral Indonesia dari berbagai universitas di Inggris Raya. Sekretariat organisasi kemahasiswaan ini berada di London. Para mahasiswa ini melakukan riset di berbagai bidang, antara lain ekonomi, sosial, teknik, seni, budaya, dan lainnya.
Narahubung
Ketua
Gatot Subroto, wa.me/+447568784512
Kepala Departemen Komunikasi dan Informasi
Yohan Rubiyantoro, wa.me/+447903027839